Selasa, 11 Februari 2014

PERINTAH DASAR LINUX

PERINTAH DASAR LINUX

1. sudo su Digunakan untuk login sebagai root/pengguna tertinggi Sintaks sudo su
2. login Digunakan untuk login sebagai user lain, namun harus menjadi root dulu untuk bisa menjalankan peirntah ini. Sintaks : login namauser Contoh : login adam 3. cd Digunakan untuk berpindah direktori Sintaks : cd alamat_direktori Contoh : cd /var/www 4. pwd Digunakan untuk memperlihatkan di direktori mana posisi kita berada sekarang. Sintaks : pwd
5. ls Digunakan untuk melihat isi sebuah direktori. Sintaks : ls
6. cp Digunakan untuk melakukan copy file. Sintaks : cp /direktori/file_yang_ingin_dicopy /direktori tujuan Contoh : cp /etc/file1.txt /var/www
7. mv Digunakan untuk melakukan memindahkan, cut atau rename file. Sintaks : mv /direktori/file_yang_ingin_dicut /direktori tujuan (cut) mv /direktori/file_yang_ingin_direname /nama_baru_file (rename) Contoh: mv /etc/file1.txt /var/www mv /etc/file1.txt file2.txt
8. mkdir Digunakan untuk membuat folder baru. Sintaks : mkdir nama_folder Contoh : mkdir folder1
9. rmdir Digunakan untuk menghapus folder. Sintaks : rmdir nama_folder Contoh : rmdir folder1 10. touch Digunakan untuk membuat file baru. Sintaks : touch nama_file Contoh : touch file1.txt 11. rm Digunakan untuk menghapus file. Sintaks : rm nama_file Contoh : rm file1.txt 12. more Digunakan untuk menampilkan isi sebuah file Sintaks : more nama_fie Contoh : more file1.txt 13. echo Digunakan untuk menuliskan sesuatu kata atau kalimat ke sebuah file. Sintaks : echo “isi pesan” nama_file Contoh : echo “Hai ini adalah contoh pesan” >> file1.txt
14. adduser Digunakan untuk menambah user baru. Sintaks : adduser nama_user Contoh : adduser adamkurniawan
15. addgroup Digunakan untuk menambah group baru Sintaks : addgroup nama_group Contoh : addgroup grup1
16. lsusb Digunakan untuk melihat perangkat usb yang sedang terkoneksi ke komputer Sintaks : lsusb
17. lspci Digunakan untuk melihat perangkat pci yang sedang terkoneksi ke komputer Sintaks : lspci
18. lshw Digunakan untuk melihat hardware komputer. Sintaks : lshw
19. dmesg Digunakan untuk melihat hardware yang sedang beraktifitas Sintaks : dmseg
20. top Digunakan untuk melihat proses yang sedang berjalan, seperti Task Manager pada Windows. Sintaks : top
21. cpuinfo Digunakan untuk melihat spesifikasi komputer. Sintaks : more /proc/cpuinfo
22. meminfo Digunakan untuk melihat status RAM Sintaks : more /proc/meminfo
23. clear Digunakan untuk membersihkan layar Sintaks : clear
24. halt Digunakan untuk mematikan komputer, namun harus sebagai root. Sintaks : halt
25. reboot Digunakan untuk merestart komputer, namun harus sebagai root. Sintaks : reboot
26. exit Digunakan untuk keluar dari terminal. Sintaks : exit
27. wget Digunakan untuk mendownload via terminal Sintaks : wget link_download Contoh : wget www.insightcalendar.com/Insight_Calendar_1-1_Setup.exe
28. ifconfig Digunakan untuk melihat konfigurasi ethernet/kartu jaringan. Sintaks : ifconfig
29. apt-get Digunakan untuk memperoleh paket/software dari repository ubuntu secara online. Sintax : apt-get nama_paket Contoh : apt-get update (untuk melakukan update repository) apt-get update wine (untuk mendapatkan paket wine)
30. tar Digunakan untuk melakukan extract file. Sintaks : tar [parameter] nama_file Contoh : tar -xzvf komodo-edit-5.2.4-4343-linux-libcpp6-x86.tar.gz
31. nautilus Digunakan untuk membuka tampilan GUI secara langsung. Sintaks : nautilus Contoh : sudo nautilus (menggunakan mode GUI dengan status root)
32. df -h melihat sisa kapasitas harddisk. sintaks : df -h
33. who digunakan untuk melihat nama login kita. sintaks : who
34. cat digunakan untuk membuka file. sintaks : cat contoh: cat test.txt
35. date melihat tanggal sintaks : date 36. cal melihat kalender sintaks : melihat tanggal
37. hostname Menampilkan nama komputer. sintaks: hostname 38. free Melihat Free memory. sintaks: free 39. History melihat perintah apa saja yang pernah diketik sintaks : History
40. deluser Menghapus user dari sistem sintaks : deluser [nama user]

Minggu, 09 Februari 2014

cara-cara setting bios sebelum melakukan instalasi sistem operasi pada komputer.


Cara-cara setting bios sebelum melakukan instalasi sistem operasi pada komputer:
  1. Hidupkan komputer dengan menekan tombol power pada komputer, atau jika komputer sudah dalam keadaan hidup maka anda bisa restart komputer.
  2. Setelah komputer menyala pertama kali, tekan tombol DELETE secara terus menerus untuk bisa meload tampilan bios komputer.
  3. Setelah tampilan menu bios sudah muncul, maka kita pilih menu boot untuk memilih boot yang akan diprioritaskan
  4. Kemudian pilih boot device priority lalu ENTER untuk memilih perangkat yang diprioritaskan. 
 
  1. Jika menggunakan CD ROOM, maka pilih CD ROOM pada 1st Boot Device.
 
  1. Selanjutnya tekan F10 untuk menyimpan dan keluar, atau anda bisa mengikuti petunjuk yang ada bisa bawah atau samping menu bios.
  2. Kemudian komputer akan retart dengan sendirinya.
Proses Update / Flashing BIOS
  1. Masuk ke BIOS-Setup dan setting CD-ROM sebgai first boot.
  2. Masukkan CD atau USB Flash Bootable BIOS dan restart PC. Bila semua bejalan lancar, DR-DOS dimulai dan Anda dapat melihat format yang sangat terkenal DOS Prompt (A: \>).
  3. Contoh berikut menunjukkan flashtool dan file BIOS (nama file dapat berbeda). Baris terakhir menunjukkan contoh perintah bagaimana memmulai (AMI-) BIOS-Update:
 

Sekarang proses update BIOS sudah siap untuk dilakukan, pastikan aliran listrik dalam keadaan aman selama proses flashing BIOS.
  1. Terlebih dahulu baca manual Mainboard Anda pada bagian Update BIOS.
  2. Baca info dan file readme teks, yang paling sering tersedia di bagian download, atau dalam file arsip terkompresi yang berisi flashtool dan file BIOS. Mungkin Anda bisa menemukannya beberapa info penting bagiamana cara untuk melakukan flash BIOS.
  3. Pasang Steker Notebook atau PC Power Supply.
  4. Setelah masuk BIOS dan tepatnya siap dengan perintah DOS, masukkan baris perintah yang memulai flashtool yang inklusif parameter (bisa dilihat pada manual Anda / Tabel Flashtool).
  5. Periksa ejaan yang tepat (termasuk spasi) dari baris perintah Anda.
  6. Jangan pernah berhenti ketika update BIOS berjalan!
  7. Jika flashtool melaporkan kesalahan, keluarlah dari sana (dengan ESC / CTRL-C / CTRL-Break) dan restart lagi.
  8. Jika flashtool melaporkan kesalahan (seperti 'invalid parameter') periksa ejaan dari baris perintah. Bisa juga flashtool Anda membutuhkan beberapa parameter yang berbeda. Dalam contoh ini flashtool tanpa parameter apapun.
  9. Jika Anda mulai flashtool tanpa parameter apapun, alat ini harus menampilkan beberapa parameter dan info bagaimana memulai update, atau menunjukkan menu dengan kotak input untuk memasukkan nama file BIOS dll.
  10. Beberapa flashtool menunjukkan beberapa parameter jika Anda mulai flashtool dengan salah satu parameter tersebut: / ? atau / H. Contoh: "afudos/ H".
Setelah flashtool berhasil melakukan Update BIOS, maka akan menampilkan pesan singkat "OK/100%" , maka lakukan terlebih dahulu beberapa hal seperti pada poin-poin dibawah ini sebelum melakukan restart Komputer / PC Anda.
  1. Keluarkan USB-Stick, CD, atau Disket.
  2. Banyak produsen Mainboard menyarankan untuk terlebih dahulu mematikan Komputer / PC, kemudian untuk mereset CMOS (tidak pada laptop). Bisa Anda lihat pada manual Mainboard bagaimana untuk me-reset CMOS apabila memang diminta.
  3. Reboot PC dan masuk ke BIOS-Setup sambil menekan tombol DEL (atau tombol lain sesuai motherboard) berulang kali langsung setelah PC start.
  4. Sekarang Anda harus load pengaturan default (Load BIOS Default, Load Default Setup, atau menu lain yang sama). Komputer / PC Anda harusnya bekerja dengan maksimal dapa pengaturan dasar ini dan jika tidak ada, anda harus mengubah beberapa pengaturan khusus (CPU, FSB, urutan BOOT, dll).
Nah, jika tidak terjadi kesalahan dalam melakukan update BIOS / Flashing BIOS maka Komputer / PC telah berhasil melakukan semua proses tersebut. Namun, apabila terjadi layar blank, dan tidak menampilkan apa maka terjadi kegagalan.

Cara Setting Bios Standard.


1.      Standart CMOS Setup.
Menu untuk mengatur konfigurasi standar setup BIOS, seperti mengatur tanggal, jam, harddisk, floppy disk, dan sebagainya
a)     Date :
Diisi dengan tanggal, bulan, tahun, saat kita menseting bios.Tekanlah tombol Page Up atau Page Down untuk setiap kali melakukan perubahan setting.
b)     Time
Diisi dengan waktu (jam, menit dan detik)..
c)      Harddisk
Berisi spesifikasi Type, Size, Cyls, Head, Landz, dan Sector harddisk. Dan bias juga mengkonfigurasi Mode harddisk sesuai dengan spesifikasi harddisk.
d)     Drive A, Drive B
Berisi tipe floppy disk drive yang terpasang pada komputer. Settinglah floppy disk drive pada field ini sesuai tipe yang digunakan. Atau, pilihlah “None” jika floppy disk drive tidak dipasang.
e)     Video
Berisi tipe kartu grafis yang digunakan komputer. Pilihan yang diberikan biasanya “EGA/VGA. Pilihan lain yaitu : CGAA40, CGA80 atau MONO. Pilihlah salah satu type sesuai jenis kartu grafis yang digunakan.
f)       Halt On
Berisikan perintah yang dilakukan komputer termasuk menentukan waktu komputer berhenti bekerja (halt). Pilihlah “All Errors” sehingga komputer akan berhenti bekerja (halt) ketika terjadi kesalahan pada sistem.

2.     BIOS Features Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh BIOS, seperti : mencegah virus, menentukan awal booting, mempercepat booting, dan sebagainya.
a)     Virus Warning
Berfungsi mendeteksi dan mencegah penyebaran virus. (pilih “disabled”)
b)     CPU Internal Cache
Berfungsi mengaktifkan dan menonaktifkan (enable/disable) CPU Internal Cache (cache-memory level 1) yang ada pada prosesor sebagai penampung data sementara akan diolah oleh prosesor. (pilih “enabled”)
c)      External Cache
Berfungsi meningkatkan performa sistem. (pilih “enabled”). Dengan pilihan tersebut sistem akan menggunakan cache memory lain yang ada pada sistem untuk menampung sementara data yang akan diproses oleh prosesor.
d)     Quick Power On Self Test
Berfungsi memeriksa komponen-komponen komputer pada saat melakukan cold boot. Apabila memilih “disabled”, komputer akan melakukan proses lebih lama, seperti memeriksa memori hingga tiga kali. Pilih “enabled”, agar komputer melakukan proses lebih singkat dan cepat
e)     Boot Sequence
Berfungsi menentukan urutan proses booting. Pilihlah “C Only”. agar komputer melakukan booting hanya dari harddisk. Jika urutan booting dimulai dari floppy disk drive, ubahlah menjadi “A
f)       Swap Floppy Drive
Berfungsi menukar posisi drive A dan drive B. Jika memilih “enabled”, drive A akan menjadi drive B, demikian sebaliknya. Apabila komputer hanya memiliki drive A, pilihlah “disabled” sebagai pilihan yang lebih aman.
g)     Boot Up Floppy Seek
Berfungsi mengetahui jenis track yang digunakan oleh disk drive. Pilih “disabled” untuk mempercepat booting.
h)     Boot Up Numlock Status
Berfungsi mengaktifkan tombol numlock pada saat komputer boot. Pilih, “on” agar BIOS mengaktifkan fungsi numlock extended At-keyboard pada saat booting. Anda juga dapat memilih “off”.
i)        Boot Up System Speed
Berfungsi menentukan keadaan komputer pada saat boot up. Pilihlah “high”, agar komputer melakukan proses lebih cepat.
j)        Security Option
Berfungsi menentukan kapan password akan diaktifkan. Jika memilih “setup”, komputer akan meminta password pada saat BIOS-setup dijalankan. Dan jika memilih “System”, komputer akan meminta password pada setiap kali komputer melakukan booting. Konfigurasilah security option sesuai kebutuhan Anda.
k)     S Selector for Dram > 64 MB
Berfungsi menentukan konfigurasi kapasitas memori yang digunakan. Jika menggunakan memori lebih dari 64 MB, pilihlah “OS2
. Jika menggunakan memori lebih kecil dari 64 MB, pilihlah “Non-OS2.
3. Chipset Feature Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh chipset, misalnya timing memori. Fasilitas ini berpengaruh pada kinerja komputer secara keseluruhan.
4. Power Management Setup
Menu untuk mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga memungkinkan untuk menghemat energi komputer.
a)     HDD Power Down
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar harddisk akan dimatikan secara otomatis dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar harddisk terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
b)     VGA Active Monitor
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar monitor akan dimatikan secara otomatis jika dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar monitor terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
5. PNP/PCI Configuration
Menu untuk konfigurasi perangkat-perangkat dan PCI, seperti alokasi IRQ.
6. Integrated Pheriperals
Menu untuk mengkonfigurasikan fasilitas-fasliitas yang berhubungan dengan perangkat terhubung dengan motherboard seperti harddisk controller, floppy disk controller, serial dan parallel port meliputi konfigurasi port dan IRQ. Non aktifkan yang tidak dibutuhkan untuk membebaskan IRQ.

7. Load Setup Defaults
Menu untuk meningkatkan kinerja komputer secara instant. Apabila komputer berjalan stabil dengan setting ini, Anda dapat melakukan konfigurasi setting tambahan.

8. Supervisor Password
Menu untuk membuat password supervisor, password ini berlaku untuk proses booting dan proses konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, setiap orang tidak dapat mengaktifkan sistem operasi memasuki dan melakukan perubahan setup jika tidak dapat melewati password yang ini. melindunginya. Buatlah password supervisor atau abaikan jika dirasa tidak perlu.

9. User Password
Menu untuk membuat password user, password ini hanya berlaku untuk proses booting saja dan tidak bisa digunakan untuk mengubah konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, sistem operasi tidak akan diaktifkan selama pengguna tidak melewati password akan tetapi dapat melakukan perubahan konfigurasi setup. Buatlah password user atau abaikan jika dirasa tidak perlu.

10. IDE HDD Auto Detiction
Menu untuk mendeteksi parameter-parameter harddisk yang dikenali komputer, seperti Type, Size, Cyls, Sector, Mode, dan sebagainya. Gunakanlah setting “Yes” untuk port yang aktif, dan settinglah “No” untuk port yang tidak digunakan.

11. HDD Low Level Format
Menu untuk melakukan proses format harddisk. Tidak semua komputer memiliki BIOS dengan fasilitas ini.
12. Save & Exit Setup
Menu untuk menyimpan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.

13. Exit Without Saving
Menu untuk mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.