Jumat, 07 Februari 2014

CLOSED SOURCE

Close source adalah software yang source codenya tidak dibuka untuk umum. Sang pemilik code yang close source bisa membagi source codenya melalui lisensi, entah dengan gratis maupun membayar. Meskipun gratis, lisensi tertentu bisa membuat sebuah software tidak sepenuhnya opensource. Misalnya jika di lisensi tersebut ada larangan untuk memodifikasi code, maka software ini tidak open source.
Keungulannya close source kita bisa mengetahui kode-kode pembuatan program itu. Kalau udah tau kode / struktur program tersebut, maka kita bisa menedit program itu sesuai keinginan kita. Bisa jadi, program yg berbayar menjadi gratis karena kita edit.
Itu kalau si pemilik program mau memberikan kode-kode tersebut secara gratis.
Contoh Close Source
1. Operating System (Sistem Operasi), contoh : Microsoft Windows
2. Languages (Bahasa Pemrograman), contoh : Visual Basic, ASP, Pascal
3. Web Browser, contoh : Internet Explorer
4. Aplication (Aplikasi), contoh : Adobe Photoshop, CorelDraw
5. Office Suites (Aplikasi perkantoran), contoh : Microsoft Office
6. Server Aplication (Server), contoh : ColdFusion, IIS
7. Antivirus, contoh : Norton Antivirus, McAfee
8. Games, contoh : FIFA 2006, Winning Eleven, Spiderman
Prosedur Test

Test yang dilakukan bertahap yaitu aktifasi sistem operasi dan program aplikasi. Adapun urutan prosedur test yang dilakukan  adalah sebagai berikut :
a)    Aktifasi Sistem Operasi
Sistem operasi yang digunakan dalam test ini adalah windows 98, prosedur yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Menghidupkan PC.
PC melakukan POST pada saat booting dan harus dapat dilewati.
PC mulai mencari sistem operasi di media penyimpan dengan urutan prioritas berdasarkan setting BIOS, misal CDROM, HDD lalu Diskdrive.
PC menjalankan Sistem Operasi yang didahullui dengan menjalankan file-file sistem yaitu MS Dos.sys, IO.sys, Himem.sys dan command com.
 Jika proses berhasil maka selanjutnya dijalankan config.sys dan autoexec.bat.
Pengecekkan konfigurasi sistem windows yaitu file sistem.ini dan win.ini dan dijalankan.
Pengecekkan adanya file stratup dan dijalankan.
Pengecekkkan kondisi hardware melalui device manager.
Pengecekkan kondisi Start Up menu dan fungsi-fungsi dasar sistem operasi yaitu mengkopi file, memindah file, mengganti nama file, membuat folder/direktori dan lain-lain.
 Pengecekkan prosedur shutdown.
 
b)   Program aplikasi
Pengecekkan program aplikasi dengan menjalankan program dan menutup program.
Pengecekkan fungsi-fungsi menu program aplikasi.
Pengecekkan besarnya file-file program aplikasi, yaitu dibandingkan dengan master, terutama file-file eksekusi (file yang berekstensi EXE dan COM) dan file hasil program aplikasi misal dokumen dari Ms Word.
Pengecekkan terhadap kecepatan mengakses program aplikasi dan data.
Kedua test di atas akan memberikan response sebagai pesan/peringatan kesalahan, hal ini akan  membantu user untuk mengenal dan mengidentifikasi masalah yang ada.
 

1 komentar: