Minggu, 09 Februari 2014

cara-cara setting bios sebelum melakukan instalasi sistem operasi pada komputer.


Cara-cara setting bios sebelum melakukan instalasi sistem operasi pada komputer:
  1. Hidupkan komputer dengan menekan tombol power pada komputer, atau jika komputer sudah dalam keadaan hidup maka anda bisa restart komputer.
  2. Setelah komputer menyala pertama kali, tekan tombol DELETE secara terus menerus untuk bisa meload tampilan bios komputer.
  3. Setelah tampilan menu bios sudah muncul, maka kita pilih menu boot untuk memilih boot yang akan diprioritaskan
  4. Kemudian pilih boot device priority lalu ENTER untuk memilih perangkat yang diprioritaskan. 
 
  1. Jika menggunakan CD ROOM, maka pilih CD ROOM pada 1st Boot Device.
 
  1. Selanjutnya tekan F10 untuk menyimpan dan keluar, atau anda bisa mengikuti petunjuk yang ada bisa bawah atau samping menu bios.
  2. Kemudian komputer akan retart dengan sendirinya.
Proses Update / Flashing BIOS
  1. Masuk ke BIOS-Setup dan setting CD-ROM sebgai first boot.
  2. Masukkan CD atau USB Flash Bootable BIOS dan restart PC. Bila semua bejalan lancar, DR-DOS dimulai dan Anda dapat melihat format yang sangat terkenal DOS Prompt (A: \>).
  3. Contoh berikut menunjukkan flashtool dan file BIOS (nama file dapat berbeda). Baris terakhir menunjukkan contoh perintah bagaimana memmulai (AMI-) BIOS-Update:
 

Sekarang proses update BIOS sudah siap untuk dilakukan, pastikan aliran listrik dalam keadaan aman selama proses flashing BIOS.
  1. Terlebih dahulu baca manual Mainboard Anda pada bagian Update BIOS.
  2. Baca info dan file readme teks, yang paling sering tersedia di bagian download, atau dalam file arsip terkompresi yang berisi flashtool dan file BIOS. Mungkin Anda bisa menemukannya beberapa info penting bagiamana cara untuk melakukan flash BIOS.
  3. Pasang Steker Notebook atau PC Power Supply.
  4. Setelah masuk BIOS dan tepatnya siap dengan perintah DOS, masukkan baris perintah yang memulai flashtool yang inklusif parameter (bisa dilihat pada manual Anda / Tabel Flashtool).
  5. Periksa ejaan yang tepat (termasuk spasi) dari baris perintah Anda.
  6. Jangan pernah berhenti ketika update BIOS berjalan!
  7. Jika flashtool melaporkan kesalahan, keluarlah dari sana (dengan ESC / CTRL-C / CTRL-Break) dan restart lagi.
  8. Jika flashtool melaporkan kesalahan (seperti 'invalid parameter') periksa ejaan dari baris perintah. Bisa juga flashtool Anda membutuhkan beberapa parameter yang berbeda. Dalam contoh ini flashtool tanpa parameter apapun.
  9. Jika Anda mulai flashtool tanpa parameter apapun, alat ini harus menampilkan beberapa parameter dan info bagaimana memulai update, atau menunjukkan menu dengan kotak input untuk memasukkan nama file BIOS dll.
  10. Beberapa flashtool menunjukkan beberapa parameter jika Anda mulai flashtool dengan salah satu parameter tersebut: / ? atau / H. Contoh: "afudos/ H".
Setelah flashtool berhasil melakukan Update BIOS, maka akan menampilkan pesan singkat "OK/100%" , maka lakukan terlebih dahulu beberapa hal seperti pada poin-poin dibawah ini sebelum melakukan restart Komputer / PC Anda.
  1. Keluarkan USB-Stick, CD, atau Disket.
  2. Banyak produsen Mainboard menyarankan untuk terlebih dahulu mematikan Komputer / PC, kemudian untuk mereset CMOS (tidak pada laptop). Bisa Anda lihat pada manual Mainboard bagaimana untuk me-reset CMOS apabila memang diminta.
  3. Reboot PC dan masuk ke BIOS-Setup sambil menekan tombol DEL (atau tombol lain sesuai motherboard) berulang kali langsung setelah PC start.
  4. Sekarang Anda harus load pengaturan default (Load BIOS Default, Load Default Setup, atau menu lain yang sama). Komputer / PC Anda harusnya bekerja dengan maksimal dapa pengaturan dasar ini dan jika tidak ada, anda harus mengubah beberapa pengaturan khusus (CPU, FSB, urutan BOOT, dll).
Nah, jika tidak terjadi kesalahan dalam melakukan update BIOS / Flashing BIOS maka Komputer / PC telah berhasil melakukan semua proses tersebut. Namun, apabila terjadi layar blank, dan tidak menampilkan apa maka terjadi kegagalan.

1 komentar: